Menu


Kasus Polisi Tembak Polisi Sama Persis Dengan Peristiwa KM 50 yang Tewaskan 6 Laskar FPI, Begini Kata Orang Terdekat Habib Rizieq

Kasus Polisi Tembak Polisi Sama Persis Dengan Peristiwa KM 50 yang Tewaskan 6 Laskar FPI, Begini Kata Orang Terdekat Habib Rizieq

Kredit Foto: Novel Bamuknin/Dok Antara

Konten Jatim, Jakarta -

Orang terdekat Habib Rizieq Shihab, Novel Bamukmin menyebut kasus polisi tembak polisi sama persis dengan peristiwa KM 50 yang tewaskan 6 Laskar FPI.

Novel mencatat setidaknya ada sejumlah persamaan antara kasus KM 50 Tol Jakarta-Cikampek dengan kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J.

Persamaan dua kasus itu di antaranya CCTV mati hingga keterangan polisi yang sering berubah saat ditanyai awak media.

“Kok, bisa persis juga seperti kasus KM 50, yaitu sama-sama CCTV mati, ada pembunuhan, ada dugaan penyiksaan, dan keterangan berubah-ubah,” kata Novel Bamukmin kepada JPNN.com, Rabu (13/7)

Plt Wasekjen PA 212 itu juga menyinggung soal adanya isu mengenai Brigadir J yang sudah wafat namun masih saja difitnah.

Baca Juga: Putusan MK yang Menolak Gugatan Presidential Threshold 20 Persen Tak Bertentangan dengan UUD 45, Ini Buktinya

Menurutnya hal ini juga sama persis dengan 6 Laskar FPI yang telah wafat, namun tetap menjadi tersangka oleh polisi.

Karena itu, Novel mendesak polisi untuk membuka CCTV di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.



Hal itu menurutnya perlu dilakukan guna menghentikan spekulasi yang berhembus kencang di tengah masyarakat.

“Untuk menghentikan spekulasi yang ada, maka CCTV harus dibuka,” ujarnya.


Seperti diketahui, Brigadir J tewas usai terlibat baku tembak dengan rekannya yaitu Bharada E.

Peristiwa saling tembak itu terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Jenderal Ini Ungkap 3 Kejanggalan Terbaru Usai Tewasnya Brigadir J, Mulai dari CCTV yang Diganti Setelah Kejadian Hingga Polisi yang Tidak..

Berdasarkan keterangan Polri, kejadian yang menewaskan Brigadir J itu bermula dari dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.

Dikatakan Polisi Brigadir J yang ditugaskan menjadi sopir pribadi Putri Candrawathi masuk ke kamar atasannya.

Brigadir J disebut hendak melakukan pelecehan seksual sambil menodongkan pistol terhadap istri Kadiv Propam Polri itu.


Putri Candrawathi pun berteriak meminta pertolongan dan di saat bersamaan ada Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam Polri tengah berada di rumah itu.

Bharada E pun langsung bergegas menuju kamar dan terlibat baku tembak dengan Brigadir J.

Polri menyebut Bharada E melakukan tembakan karena membela istri atasannya yang ditodong pistol oleh Brigadir J.

Brigadir J pun akhirnya tewas usai terkena tembakan Bharada E.

Sementara itu, Putri Candrawathi langsung melaporkan Brigadir J dengan dua laporan sekaligus.

Putri Candrawathi melaporkan Brigadir J melakukan pelecehan seksual dan percobaan pembunuhan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.