Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun kembali mengomentari sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bukan untuk mengkritik ataupun mencemooh Anies, Refly Harun malah menilai Anies punya keahliaan di atas rata-rata dibandingkan dengan Gubernur DKI yang pernah menjabat.
Refly mengatakan, keahlian Anies yang menjadi nilai tambahnya adalah kemampuan diplomasi internasional yang patut dibanggakan.
"Tapi ada hal yang menggembirakan yang cukup membanggakan adalah memang kemampuan Anies memang memiliki kemampuan diatas rata-rata Gubernur sebelumnya," ujar Refly Harun.
"Terutama terkait dengan kemampuan melakukan diplomasi internasional," imbuhnya.
Terlepas dari pro dan kontra dari Anies Baswedan Refly menilai Gubernur DKI Jakarta patut dibanggakan dalam tingkat internasional.
"Kita harus pahami bahwa kelebihan seseorang harus kita akui, kelemahannya juga kita akui," tulisnya.
"Jadi kalau kita bicara level internasional tentu angin Anies sangat membanggakan terlepas pro dan kontranya di tanah air," tambahnya.
Lanjutnya, Anies dikatakan juga mempunyai kemampuan bahasa yang baik dan wawasan luas.
Sehingga dikatakan Refly, Anies yang punya latar belakang pendidikan yang bagus membuat dirinya tidak memalukan jika berada di forum internasional.
"Intinya kita nggak malu-maluin lah kalau mengirim Anies misalnya dalam forum internasional selain kemampuan berbahasa yang baik, gestur juga baik, wawasannya juga baik karena memang pendidikannya baik," ujar Anies.
Sebagai informasi, Anies Baswedan yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 lalu dan merupakan seorang akademisi pendidikan Indonesia.
Anies diketahui berada dalam keluarga yang mementingkan pendidikan.
Ayahnya, Rasyid Baswedan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya, Aliyah adalah guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.
Tak hanya itu, kakeknya, Abdurrachman Baswedan (AR Baswedan) merupakan pejuang pergerakan nasional dan kala itu pernah menjadi Menteri Penerangan pada awal kemerdekaan Indonesia.
Selain itu Anies juga aktif dalam dunia organisasi dan kepemimpinan sejak belia.
Saat usianya masih menginjak 12 tahun, Anies sudah membentuk kelompok pemuda bernama ‘Kelabang’ (Klub Anak Berkembang) yang memiliki anggota berusia 7 sampai 15 tahun.
Anies saat remaja dan duduk di bangku SMA mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan satu tahun di Amerika.
Setelah itu ia masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
