Menu


Keamanan Jembatan Kaca Bromo Dipertanyakan Gegara Khofifah Jatuh, Ternyata Sudah Pernah Uji Beban

Keamanan Jembatan Kaca Bromo Dipertanyakan Gegara Khofifah Jatuh, Ternyata Sudah Pernah Uji Beban

Kredit Foto: Instagram/sukamotrek

Konten Jatim, Jakarta -

Publik mempertanyakan keamanan Jembatan Kaca Seruni Point di Bromo yang belum dibuka untuk umum karena Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terpeleset hingga terjatuh di sana.

Peristiwa yang  terjadi pada Rabu, 15 Februari itu buru-buru disoroti warganet. Diketahui kemudian, Khofifah terpeleset setelah terlebih dahulu terdorong oleh seorang tokoh adat yang juga turut serta dalam penjajalan itu, Supoyo.

Supoyo terlebih dahulu jatuh terpeleset dan mengenai Khofifah. Jatuh, sejumlah orang segera menolong keduanya.

Baca Juga: Khofifah Kepeleset di Jembatan Kaca Bromo, Jembatan Seperti Apa, Sih?

Beberapa warganet pun mengomentari keamanan jembatan kaca yang bentuknya menurun. Ada pula yang mempertanyakan keamanan jika pengunjung jembatan tersebut lebih banyak dan membawa anak.

"Mau komplen tapi ini +62. Apa gak bahaya jembatan kaca tapi bentuknya menurun? Ini baru permulaan aja udah kepleset, gmn klo rame pengunjungnya + ada yg bawa anak. Apa gak Bahaya?" tanya akun Twitter @ajengcute16__.

Baca Juga: Khofifah Terpeleset di Jembatan Kaca, Warganet Pertanyakan Keamanannya

Belum lagi, kritik yang mempertanyakan keamanan jembatan kaca Seruni Point itu yang bakal beroperasi di suhu Bromo yang dingin dan sol alas kaki yang bermacam-macam. 

"Ini belum dibuka buat umum, belum banyak orang, belum ada anak kecil, blm ada suhu/embuh bromo yg duingin, sol alas kaki yg macam" ditambah pake uang pmrintah, hati" aja deh ya :)" tulis seorang anonim melalui menfess @tanyakanrl.

Lalui uji coba beban

Pada hari yang sama, diketahui jembatan kaca ini menjalani uji beban (loading test) oleh Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mengutip laman resmi Bina Marga, prosedur ini disebut lazim untuk menguji performa struktur dan keamanan jembatan baru.

Baca Juga: Ini Saran Pengamat jika Prabowo Ingin Pilih Khofifah sebagai Cawapres

Uji coba itu dilakukan dengan beberapa instrumen, salah satunya Total Station (TS) yang dapat mengukur pergeseran titik ukur saat jembatan dilewati beban manusia. Loading test ini dilakukan dengan karung berisi pasir seberat 70 Kg atau merepresentasikan berat satu orang dewasa. Karung-karung tersebut diletakkan di lantai jembatan dengan jarak masing-masing 75 cm. 

Dalam loading test ini, tim BGTS hanya menggunakan total beban sebesar tujuh ton atau setara 100 orang.

Menurut Kepala Balai Geoteknik terowongan dan Struktur (BGTS) Fahmi Aldiamar, kaca untuk jembatan tersebut juga telah dites dan diklaim sangat kuat. Menurutnya, pecahnya setiap segmen kaca terjadi pada beban enam hingga tujuh ton.

Baca Juga: Anies Baswedan Bocorkan Kriteria Cawapres Idamannya, Khofifah atau AHY?

Terkait Khofifah yang terpeleset di Seruni Point, hal ini kemudian diketahui terjadi karena adanya bekas air hujan yang menyebabkan licin.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024