"Ini belum dibuka buat umum, belum banyak orang, belum ada anak kecil, blm ada suhu/embuh bromo yg duingin, sol alas kaki yg macam" ditambah pake uang pmrintah, hati" aja deh ya :)" tulis seorang anonim melalui menfess @tanyakanrl.
Lalui uji coba beban
Pada hari yang sama, diketahui jembatan kaca ini menjalani uji beban (loading test) oleh Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mengutip laman resmi Bina Marga, prosedur ini disebut lazim untuk menguji performa struktur dan keamanan jembatan baru.
Baca Juga: Ini Saran Pengamat jika Prabowo Ingin Pilih Khofifah sebagai Cawapres
Uji coba itu dilakukan dengan beberapa instrumen, salah satunya Total Station (TS) yang dapat mengukur pergeseran titik ukur saat jembatan dilewati beban manusia. Loading test ini dilakukan dengan karung berisi pasir seberat 70 Kg atau merepresentasikan berat satu orang dewasa. Karung-karung tersebut diletakkan di lantai jembatan dengan jarak masing-masing 75 cm.
Dalam loading test ini, tim BGTS hanya menggunakan total beban sebesar tujuh ton atau setara 100 orang.
Menurut Kepala Balai Geoteknik terowongan dan Struktur (BGTS) Fahmi Aldiamar, kaca untuk jembatan tersebut juga telah dites dan diklaim sangat kuat. Menurutnya, pecahnya setiap segmen kaca terjadi pada beban enam hingga tujuh ton.
Baca Juga: Anies Baswedan Bocorkan Kriteria Cawapres Idamannya, Khofifah atau AHY?
Terkait Khofifah yang terpeleset di Seruni Point, hal ini kemudian diketahui terjadi karena adanya bekas air hujan yang menyebabkan licin.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO