Menu


Keistimewaan Salat Ba’diyah bagi Umat Muslim: Haram Tersentuh Api Neraka

Keistimewaan Salat Ba’diyah bagi Umat Muslim: Haram Tersentuh Api Neraka

Kredit Foto: uninus.ac.id

Konten Jatim, Depok -

Salat ba’diyah adalah salah satu jenis salat rawatib, di mana seorang Muslim melaksanakan salat sunnah ini setelah melakukan ibadah salat fardhu.

Layaknya salat qobliyah yang dikerjakan sebelum salat fardhu, salat ba’diyah juga memiliki beberapa kategori salat sunnah muakkad, yakni salat sunnah yang sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW semasa Beliau hidup.

Baca Juga: Apa Itu Salat Ba’diyah? Salat Sunnah Yang Dilaksanakan Pasca Salat Fardhu

Jenis salat ba’diyah yang merupakan salat sunnah muakkad adalah 2 atau 4 rakaat sesudah salat dzuhur, 2 rakaat sesudah salat maghrib dan 2 rakaat sesudah salat isya. Ketiga salat tersebut mempunyai keistimewaan yang membuat orang-orang bisa mendapatkan lebih dari pahala jika dilaksanakan.

Disebutkan bahwa melakukan salat rawatib baik itu salat qobliyah atau salat ba’diyah akan meningkatkan kualitas hidup seorang Muslim yang mengerjakannya. Mereka akan memperoleh ridho dari Allah SWT baik itu di kehidupan dunia maupun akhirat.

Baca Juga: Keutamaan Salat Rawatib dalam Agama Islam: Garansi Mendapatkan Rahmat Allah

Melansir Republika pada Rabu (15/2/2023), kitab at-Targhib wa at-Tarhib karya Al Mundziri menjelaskan keistimewaan beberapa salat ba’diyah yang disebutkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut penjelasan lebih mendetailnya:

Keistimewaan Salat Ba’diyah

1. Salat Qobliyah Dan Salat Ba’diyah Dzuhur

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  مَنْ يُحَافِظُ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظًّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَاحَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ. 

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menjaga sholat sunnah empat rakaat sebelum Zuhur dan sholat sunnah empat rakaat setelah Zuhur, Allah SWT mengharamkan baginya neraka.”

2. Salat Ba’diyah Maghrib

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِتَّ رَكَعَاتٍ لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيمَا بَيْنَهُنَّ بِسُوءٍ عُدِلْنَ لَهُ بِعِبَادَةِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat enam rakaat setelah maghrib (sholat sunah awabin), kemudian ia tidak berbicara buruk di antara sholat tersebut, maka akan dihitung baginya dengan ibadah selama dua belas tahun.”

Baca Juga: Apa Itu Salat Qobliyah? Salat Sunnah Sebelum Menjalankan Salat Fardhu

3. Salat Ba’diyah Isya

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   : مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَالْاَخِرَةَ فِى جَمَاعَةٍ وَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ أَنْ يَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ كَانَ كَعَدْلِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ. 

RasulullahSAW bersabda, “Barangsiapa sholat Isya dengan berjamaah dan kemudian sholat empat rakaat sebelum keluar dari masjid, maka yang demikian itu seperti lailatul qadar.”