Belumkah Anda mengenal nama Ayam Goreng Nelongso? Salah satu kuliner yang kini jadi favorit di Jawa dan Bali dan punya 80 outlet ini awalnya berhulu dari kawasan Malang. Pemiliknya pun berasal dari sana.Tepatnya, usaha macam apakah ini?
Seperti namanya, Ayam Goreng Nelongso termasuk usaha F&B (Food & beverage) yang bermula pada 2013. Nanang Suherman, sang pemilik, memang punya jiwa bisnis sejak remaja. Ia bahkan telah mencoba berbagai bisnis meski tak semuanya lancar.
Mengutip laman resminya, Ayam Goreng Nelongso awalnya ialah usaha nasi bebek yang seiring waktu justru tergeser karena menu ayam gorengnya yang lebih diminati. Hal ini jugalah yang mendasari logo Ayam Goreng Nelongso yang justru malah berupa bebek.
Baca Juga: Ayam Lodho Tulungagung Supergurih, Kuliner Pedas yang Cocok untuk Hari Raya
Tak cuma itu, nama “nelongso” sendiri kerap jadi sorotan karena berarti “nelangsa” dalam bahasa Jawa dan maksudnya sedih atau sengsara. Hal ini didasari sang pemilik yang hanya menjual menu nasi dan lauk sayap plus ceker ayam yang hanya dibanderol seharga Rp5 ribu saja.
Berbagai sumber juga menyebut nama “nelongso” ini dipakai karena pandangan sang pemilik yang menganggap sayap dan ceker ayam seperti tangan dan kaki manusia: ketika diambil, kita akan merasa nelangsa menjalani hidup.
Baca Juga: Ini Resep Ayam Lodho Khas Tulungagung yang Penuh Tradisi
Dari laman resmi, pihak Ayam Goreng Nelongso menjawab ucapan pedas “Paling juga nggak bakal bertahan lama bisnisnya.”
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
