Menu


PDIP Tegaskan Ogah Berkoalisi dengan Partai yang Hobi Impor, NasDem Beri Balasan Begini

PDIP Tegaskan Ogah Berkoalisi dengan Partai yang Hobi Impor, NasDem Beri Balasan Begini

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa partainya enggan berkoalisi dengan partai yang suka impor.

Menanggapi hal itu, Ali menyebut bahwa impor tidak bisa hanya ditumpukan kepada menteri karena menteri hanya pembantu presiden.

"Apa pun kebijakan yang diambil kementerian itu konteksnya adalah ikut pemerintah (Presiden Joko Widodo). Kalau demikian, yang melakukan impor itu adalah negara dan untuk kepentingan negara,” kata Ahmad Ali pada Jumat (3/2/2023).

Baca Juga: Hasto Tampik Isu Seleksi 5 Nama Capres PDIP, Katanya Calon Pilihan Mega Bukan yang Berpoles Diri tapi Berprestasi

Ia menegaskan bahwa Hasto salah kaprah jika menyinggung partai politik yang gemar impor.

Menurutnya, semua kebijakan dan program di kementerian tidak ditentukan partai politik.

"Jadi semua keputusan impor atau tidak itu diputuskan dalam ratas (rapat terbatas bersama presiden). Maka, pernyataan itu keluar konteks," pungkasnya.

Baca Juga: Nasdem Bilang Silaturahmi Partai Nonkoalisi Agar Demokrasi Tidak Seburuk Masa Kegelapan, Sentil PDIP?

Diketahui sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku bahwa partainya tak mau berkoalisi dengan partai yang suka impor.

"Kalau PDI kan dalam fakta-fakta empirisnya selalu bekerja sama dengan partai lain. Karena spirit gotong royong sebagai saripati dari Pancasila itu. Tetapi dalam kerja sama ini melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain terhadap masa depan, cara pandang terhadap masa depan. Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini nggak cocok buat PDI Perjuangan," ujar Hasto.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.