Menu


Menyoal Pilkada, Rocky Gerung Sayangkan Tokoh-tokoh Daerah Kalah Moncer dari ‘Putra Mahkota’

Menyoal Pilkada, Rocky Gerung Sayangkan Tokoh-tokoh Daerah Kalah Moncer dari ‘Putra Mahkota’

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Pengamat politik Rocky Gerung menyayangkan para tokoh muda di daerah kalah moncer dari tokoh-tokoh menstrim yang disebutnya telah lama terkenal. Padahal, menurutnya, mereka tak kalah encer dari sejumlah nama yang terus menerus digadang jadi pemimpin daerah.

Ia pun menyebut, selama ini lembaga survei hanya mengincar mereka yang sudah memiliki nama di deretan bursa kandidat.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Siap Maju Pilgub DKI, Bukti Keinginan Jokowi Pertahankan Rezim

“Jadi lembaga survei sekarang juga ngincer, ini Gibran mau disurvei untuk jateng 1 atau DKI jakarta 1,” ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (25/1/2023).

“Dalam survei itu dia musti cari perbandingan, nanti akan ada survei Gibran vs ridwan kamil, tapi itu hanya gibran dan ridwan kamil, nggak ada yang lain kan? dua-duanya udah top,” lanjutnya.

Rocky menilai para pemuda yang berasal dari daerah seringkali tak dianggap ada. Padahal, berdasarkan referensi, bisa jadi mereka jauh lebih unggul daripada nama-nama yang kerap terpajang di survei.

“Jadi disembunyikan potensi itu, dan di daerah banyak betul tokoh-tokoh pintar, anak-anak muda penghuni daerah itu pinter-pinter, bacaannya lebih lengkap dari yang muter-muter di tiktok atau yang main latto-latto itu,” ungkap Rocky saat berbincang bersama Hersubeno Arief.

Baca Juga: Sekber Jadi Bukti Koalisi PKB-Gerindra Lebih Serius dari KIB dan Koalisi Perubahan

“Mereka menganggap yang dipamerkan lembaga survei itu Jakarta sentris, dan bukan berarti dia yang paling bermutu,” sambungnya.

Tak hanya itu, hasil survei yang diterbitkan oleh lembaga survei seringkali dikutip ulang oleh media massa. Hal itu yang menurut Rocky membuat kaderisasi semakin mandek karena terpusat pada tokoh-tokoh tertentu.

“Kegagalan Pak Jokowi adalah membaca potensi itu, dan kaderisasi selama Pak Jokowi kan nggak berlangsung,” ujarnya.

Baca Juga: Anies Dituding Pengkhianat Gegara Bahas Proyek IKN, Ade Armando: Ayo, Gunakan Akal Sehat

Ia lantar memberi contoh kasus jika para tokoh di daerah tak diperhatikan oleh pemerintah pusat sebagai orang-orang yang juga potensial.

“Halmahera memberontak, Maluku Utara, Bupati Meranti lakukan hal yang membahayakan tapi rakyat menganggap dia benar,” tandasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024