Menu


Anies Dituding Pengkhianat Gegara Bahas Proyek IKN, Ade Armando: Ayo, Gunakan Akal Sehat

Anies Dituding Pengkhianat Gegara Bahas Proyek IKN, Ade Armando: Ayo, Gunakan Akal Sehat

Kredit Foto: Tangkapan layar dari YouTube Cokro TV

Konten Jatim, Jakarta -

Akademisi Ade Armando menyoroti tindakan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggap menjelekkan negara sendiri dengan membahas proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke dalam forum ISEAS Yusof Ishak Regional Outlook Forum 2023 di Singapura.

Menurut Ade Armando, apa yang Anies Baswedan lakukan tak bisa membuat bakal calon presiden NasDem itu dicap sebagai seorang pengkhianat.

"Apa yang dilakukan Anies rasanya belum masuk kategori mengkhianati Indonesia dia sekedar ingin jadi presiden dan untuk itu dia harus terus bermain kata-kata," ujar Ade Armando dikutip dalam kanal Youtube COKRO TV, pada Selasa 24 Januari 2023.

"Ayo gunakan akal sehat karena hanya kalau kita gunakan akal sehat negara ini akan selamat," pungkasnya.

Baca Juga: Seruan ‘Anies Presiden’ Menggema Saat Safari ke Banten, NasDem Optimis Bacapresnya Menang di Pilpres

Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur yang minim peran serta atau keterlibatan dan partisipasi publik.

Menurut dia, proses itu sebagai ironi demokrasi karena memperlihatkan tanda bahwa demokrasi tidak dipraktikkan secara utuh.

Hal ini disampaikan Anies dalam presentasinya di acara diskusi panel lembaga ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura, Selasa (10/1/2023).

Dalam acara itu, hadir pula Yenny Wahid mewakili The Wahid Institute yang berbicara soal peranan gerakan civil society dalam demokasi di Indonesia.

Pernyataan ini menyambung presentasi dari Yenny Wahid yang memaparkan soal indikasi menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia, yang sinyalnya muncul dari melemahnya peran serta atau partisipasi publik dalam setiap proses pembuatan keputusan atau kebijakan publik oleh pemegang kekuasaan.

"Contohnya, pembentukan ibu kota baru di Kalimantan. Sangat minim proses politik dan juga sangat minim keterlibatan atau partisipasi publiknya," kata Anies di Singapura sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (12/1/2023).

Baca Juga: Anggapan Pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 Beralih ke Anies Baswedan Terbantahkan, Ini Faktanya

Kendati begitu, kata dia, Indonesia beruntung memiliki gerakan civil society yang giat dan bersemangat. Selain itu, Anies menyebut aktivitas pers dan warganet di ranah media sosial turut mengawasi setiap proses penyelenggaraan pemerintahan.

"Saya tekankan, beruntung kita ada gerakan civil society yang giat dan bersemangat. Begitu pula kebebasan berekspresi dari pers dan juga warganet yang sangat aktif di media sosial sebagai penjaga demokrasi kita," jelasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.