Menu


Sebelum Cak Nun, Ternyata Masinton Pasaribu Pernah Bahas 'Firaun'

Sebelum Cak Nun, Ternyata Masinton Pasaribu Pernah Bahas 'Firaun'

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Depok -

Sosok Emha Ainun Najib alias Cak Nun sempat ramai dibicarakan karena membandingkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Raja Mesir Firaun. Namun, menyadur JPNN pada Senin (23/1/2023), video politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu soal Firaun ingin terus berkuasa tanpa batasan masa jabatan sedang viral di media sosial.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Sistem Pemilu Proporsional Terbuka 'Auratnya Demokrasi'

Sebenarnya video itu itu merupakan penggalan siniar kanal Total Politik di YouTube yang ditayangkan sekitar sebulan lalu. Klip itu sudah beredar di medsos, terutama aplikasi TikTok, sebelum video pernyataan budayawan Cak Nun soal 'Firaun bernama Jokowi' menyebar di media sosial.  Dalam diskusi itu Masinton Pasaribu menyatakan konstitusi memuat ketentuan tentang masa jabatan presiden paling lama dua periode. 

“Untuk apa? Untuk menghindari yang namanya kesewenang-wenangan, menghindari masa jabatan yang tidak terbatas,” ujar Masinton Pasaribu. 

Baca Juga: Punya Resiko Tinggi, AHY Sebut Banyak Yang Tidak Ingin Koalisi Perubahan Terwujud

Legislator PDIP di DPR itu menegaskan semua pihak harus mengawal ketentuan di Undang-Undang Dasar (UUD) tersebut. Masinton Pasaribu mengatakan masa jabatan presiden tidak boleh diutak-atik dengan alasan adanya aspirasi penundaan maupun perpanjangan. 

“Itu aspirasi konyol. Itu aspirasi yang melecehkan konstitusi,” ucap mantan aktivis mahasiswa itu.

Mantan pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Zulfan Lindan yang juga hadir dalam diskusi itu menyela pernyataan Masinton. Zulfan Lindan memberikan ilustrasi tentang Firaun yang bisa mengaku menjadi Tuhan. Mantan ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menjelaskan ada penasihat Firaun yang memberi saran soal cara menjadi Tuhan kepada penguasa Mesir tersebut. 

“Umumkan saja, ‘saya adalah rabbul alamin, penguasa alam semesta',” kata Zulfan Lindan menukil saran dari penasihat Firaun. 

Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB Semakin Erat, Akan Resmikan Sekber pada Hari Senin

Masinton Pasaribu langsung menimpali paparan Zulfan. Pendiri Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) itu mengatakan konstitusi membatasi politikus yang memiliki hasrat seperti Firaun itu. 

“Jadi, yang ingin melanggengkan kekuasaan dengan menabrak konstitusi, itu adalah hasrat Firaun,” ucapnya. 

Baca Juga: Masyarakat Nilai Kondisi Hukum di Indonesia Negatif, LSI: Penyelesaian Kasus Sambo Bisa Berpengaruh

Baru-baru ini sejumlah klip yang beredar di media sosial menunjukkan Cak Nun menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman, sedangkan konglomerat Anthony Salim sebagai Qarun. 

“Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan Sepuluh Naga. Terus Haman yang namanya Luhut," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat: Pasangan Ganjar-Erick Sudah Kantongi Banyak Dukungan

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.