Menu


Qarun, Sepupu Nabi Musa yang Dibuat Supertajir Tapi Superdurhaka Kepada Allah

Qarun, Sepupu Nabi Musa yang Dibuat Supertajir Tapi Superdurhaka Kepada Allah

Kredit Foto: Tafsir Alquran

Konten Jatim, Jakarta -

Jika ditanya tentang salah satu sepupu Nabi Musa as. yang punya riwayat buruk, maka Qarun-lah jawabannya. Ia adalah anak Yashar, adik kandung Imran, ayah Nabi Musa as. 

Keduanya masih keturunan Nabi Yaqub as. karena merupakan cucu Quthas putra Lewi, sedangkan Lewi ialah saudara Nabi Yusuf as., anak Nabi Yaqub as. dan hanya berbeda ibu.

Baca Juga: Siapakah Haman, Penasehat Fir’aun Berhobi Menjilat yang Cak Nun Sebut Mirip Luhut?

Ia berasal dari Bani Israel dan empat kali disebutkan dalam Al-Qur’an, yakni dalam surah Al-Qashash dua kali, satu kali pada surah Al-Ankabut, dan satu kali di surah Al-Mu’min.

Dalam perkembangan hidupnya, awalnya Qarun sangatlah miskin dan punya banyak anak. Ia hampir tak bisa menafkahi keluarganya. Keadaan yang membuatnya bosan itu membuat Qarun meminta Nabi Musa as. Untuk mendoakannya agar Allah SWT. memberikannya harta benda yang melimpah.

Nabi Musa pun setuju tanpa ragu, sebab ia tahu watak Qarun yang sangat saleh dan pengikut ajaran Ibrahim yang sangat baik. Bahkan Qarun juga kerap disebut “Munawir” karena suara merdunya dalam membaca kitab Taurat. 

Allah SWT. pun mengabulkan doa Nabi Musa as. dan menjadikan Qarun orang kaya raya yang punya ribuan gudang harta yang penuh dengan emas dan perak. Menurut Tafsir Alquran, dikisahkan bahwa Qarun selalu berpakaian mewah dan didampingi oleh 600 pelayan setiap kali keluar rumah.

600 pelayan itu ialah 300 pelayan laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Tak cuma itu, ia bahkan dikelilingi 4 ribu pengawal dan diiringi 4 ribu binatang ternak yang sehat, belum lagi 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya.

Baca Juga: Kisah Nabi Musa Melawan Firaun, Penindas Rakyat yang Mengaku Tuhan

Menurut kisah Al-Qur’an, Qarun mengingkari nikmat Allah SWT. Kisah ini dapat ditemukan pada surah al-Qashash ayat 67-83. Ayat ini menceritakan kekayaan Qarun yang begitu besar secara umum, kemudian kesombongannya yang tak mau bersedekah pada orang yang membutuhkan.

Qarun menganggap semua harta itu miliknya dan hasil jerih payahnya, tak ada kaitan dengan siapa pun, atau dengan Allah SWT. dan dewa mana pun (Qashash al-Anbiya ayat 602). Allah SWT. pun membinasakan Qarun bersama seluruh harta bendanya sebagai akibat dari kesombongan itu.

Firman Allah swt, “Dia (Karun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.” (QS. al-Qashash ayat 78).

Baca Juga: Deretan Ulah Fir’aun dalam Al-Qur’an, Samakah dengan Jokowi seperti Disebut Cak Nun?

Qarun mulai menghamburkan hartanya untuk kepentingan duniawi semata, di sinilah kedurhakaan Qarun kian menjadi. Ia sering menggunakan harta untuk kesesatan, kezaliman, permusuhan, sampai membuatnya menjadi orang paling sombong, mabuk, dan terlena dengan segalanya.

Ia bahkan mendurhakai Allah SWT. dan memilih menyembah Sobek, dewa berkepala buaya serta dewa-dewa lainnya. Tak cuma itu, ia mengkhianati Nabi Musa as. Yang diceritakan dengan penolakan Firaun Ramses II atas ajaran tauhid yang dibawa Musa.

Dalam surah al-Ankabut ayat 39: ”Dan (juga) Qarun, Fir‘aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah).

Puncak kedurhakaan Qarun ialah saat ia merasa lebih baik dan terhormat dari seluruh manusia, termasuk Nabi Musa as. Menurutnya, ia tak butuh nasihat kebenaran dari siapa pun, termasuk ampunan dan ancaman Allah SWT. Seluruh harta miliknya sudah cukup untuk segala hal baginya.

Baca Juga: Seperti Apa Sifat Firaun? Begini Penjelasannya dalam Al-Qur’an

Allah SWT. pun mengazab Qarun karena kesombongannya, dengan cara ditenggelamkan ke dalam perut bumi bersamaan dengan seluruh harta benda yang selama ini ia banggakan. “Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.” (QS. al-Qashash ayat 81).

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait