Menu


Deretan Ulah Fir’aun dalam Al-Qur’an, Samakah dengan Jokowi seperti Disebut Cak Nun?

Deretan Ulah Fir’aun dalam Al-Qur’an, Samakah dengan Jokowi seperti Disebut Cak Nun?

Kredit Foto: Pexels/Antonio Filigno

Konten Jatim, Jakarta -

Cerita Presiden Jokowi yang disebut Firaun oleh Cak Nun tampaknya berbuntut panjang. Berbagai politisi menyoroti hinaan itu karena buruknya sosok Firaun yang bisa diketahui. Namun, sejahat apakah Firaun dalam Al-Quran?

Istilah Firaun sendiri digunakan sebagai sinonim dari kata “raja” yang berada di bawah Kerajaan Baru dalam istana kerajaan di Mesir Kuno, sejak dinasti ke-22 atau sekitar 945-730 SM. Hal ini seperti disebut Audah dalam “Nama dan Kata dalam Al-Qur’an”.

Baca Juga: Seperti Apa Sifat Firaun? Begini Penjelasannya dalam Al-Qur’an

Kata Firaun sendiri disebutkan 74 kali dalam Al-Qur’an. Semua itu menjelaskan sosok Firaun di masa Nabi Musa dan bagaimana kezalimannya.

Seperti disebut dalam skripsi “Kejahatan Firaun dalam Al-Qur’an Kajian Tafsir Tematik” oleh Afifah Zakiya, berikut deretan kejahatan Firaun dalam Al-Qur’an yang berhasil ia gali:

Baca Juga: Apa Itu Firaun? Sosok Raja Mesir Yang Disanjung Bak Titisan Dewa

  1. Allah menyelamatkan Bani Israil dari Firaun dan pengikut-pengikutnya. Firaun menyembelih anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. (Q.S. Al-Baqara ayat 49)
  2. Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya mengingkari bukti-bukti yang dibawa oleh Nabi Musa as. (Q.S. al-Aʻraf ayat 103)
  3. Firaun tidak memberikan izin kepada para penyihir untuk beriman kepada Allah dan mengancam para penyihir. (Q.S. al-Aʻraf ayat 123)
  4. Firaun mengancam akan memotong tangan dan kaki para penyihir dengan bersilang (tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya), kemudian mengancam akan menyalib para penyihir. (Q.S. al-Aʻraf ayat 124)
  5. Firaun berkata kepada para pemuka kaumnya, “Akan kita bunuh anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup anak perempuan mereka.” (Q.S. al-Aʻraf ayat 127)
  6. Firaun berkata kepada Nabi Musa as bukti apapun yang dibawa oleh Nabi Musa as, ia tidak akan mempercayainya. (Q.S. al-Aʻraf ayat 132)
  7. Allah menenggelamkan Firaun dan kaumnya di laut karena mendustakan dan melalaikan ayat-ayat Allah. (Q.S. al-Aʻraf ayat 136)
  8. Allah menyelamatkan Bani Israil dari Firaun dan pengikut-pengikutnya. Firaun menyembelih anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. (Q.S. al-Aʻraf ayat 141)
  9. Firaun tetap pada ajaran nenek moyangnya dan berkata tidak akan mempercayai Nabi Musa as dan Nabi Harun as. (Q.S. Yunus ayat 78)
  10. Tidak ada yang beriman kepada Nabi Musa as, selain keturunan kaumnya dengan dipenuhi rasa takut akan disiksa oleh Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya. Sungguh, Firaun telah berbuat sewenang-wenang dan benar-benar orang yang melampaui batas. (Q.S. Yunus ayat 83)

Baca Juga: Guntur Romli Memaparkan Pernyataan Anies Soal Firaun Saat Pilkada DKI Jakarta: Jilat Omonganmu Sendiri

Seperti itulah gambaran kejahatan Firaun yang membahas kisah Firaun dan konfliknya dengan Nabi Musa as. 

Merujuk pada “Firaun Undercover” oleh Al-Hafiz, Firaun tak hanya merujuk pada satu orang. Firaun ialah kata yang hanya boleh ditujukan pada seorang penguasa mulai zaman Kerajaan Baru, yakni zaman kekuasaan Amenhotep IV (Akhenaten) sekitar abad ke-14 SM.

Sementara itu, terdapat dua Firaun di masa Nabi Musa as. Yakni Firaun Ramesses II (1279-1212 SM) dan Firaun Marenptah (1212-1202 SM). Firaun Ramesses II terkenal dengan program-program pembangunannya yang kolosal dan patung-patung dirinya yang ada di seluruh Mesir. 

Baca Juga: Amien Rais Akui Firaun Punya Kesamaan dengan Penguasa Saat Ini, Mengutip dari Al-Quran, Begini Penjelasannya

Ia pun dikenal sebagai Firaun penindas seperti disebut “Nama dan Kata”.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait