Jurnalis senior Hersubeno Arief menyebut, ada rasa kecewa yang tersirat dari pernyataan pengunduran diri Rian Ernest dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurutnya, rasa kekecewaan Rian itu memang tidak segamblang seperti yang diungkapkan Michael Victor Sianipar, yang juga sebelumnya mundur.
"Michael waktu itu menyatakan PSI sudah berubah dan dia tidak meyakini idealisme politiknya bisa diperjuangkan melalui dan bersama PSI, sementara Rian Ernest tadi secara tersirat juga menyampaikan kekecewaannya terhadap PSI," ujarnya melalui kanal YouTube Hersubeno Point, dikutip Kamis (15/12/2022).
"Bahasanya sih tidak segamblang Michael," tambahnya.
Pasalnya, melalui video yang diunggah di media sosialnya, Rian sempat menyinggung soal perlunya praktik berpolitik yang lebih baik.
Pernyataan itu justru bisa mengindikasikan bahwa dirinya kecewa dengan praktik politik yang selama ini dijalankan PSI.
"Tapi dengan tadi kalau kita simak dia menyatakan kan tadi dengan kalimat seperti ini 'Negara besar dengan potensi luar biasa seperti Indonesia itu perlu cara-cara politik lebih baik', artinya kan dia menyiratkan bahwa praktik politik yang dilakukan oleh PSI selama ini tidak baik atau kurang baik lah," paparnya.
Diketahui, melalui media sosialnya, Rian Ernest mengumumkan pengunduran dirinya dari PSI.
Mundurnya Rian dari PSI menambah daftar panjang pentolan PSI yang hengkang dari partai yang dipimpin oleh Giring Ganesha itu.
Melalui unggahan di akun media sosialnya, Rian mengaku bahwa ini adalah pilihan yang berat baginya, namun dia meyakini bahwa inilah yang terbaik.
"Tidak pernah mudah meninggalkan zona nyaman. Keputusan yang berat, tapi saya yakin ini yang terbaik. Terima kasih @psi_id, Rian Ernest Pamit," tulisnya dalam akun Instagramnya, dikutip Kamis (15/12/2022).
Rian Ernest mengaku bahwa dirinya masih akan terus aktif di dunia politik.
Sebelumnya, sudah ada Tsamara Amany, Surya Tjandra, Sunny Tanuwidjaja, dan Michael Sianipar yang memutuskan resign dari partai tersebut.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan