Di jagat media sosial beredar sebuah poster yang berisi seruan untuk Islamkan Indonesia, yang mencantumkan logo dan tokoh dari Partai NasDem.
Melalui unggahannya, NasDem membantah poster tersebut.
Diketahui, poster itu berisi kegiatan Munajat Akbar Restorasi Umat Islam bertajuk "Munajat untuk Anies Baswedan - Islamkan Indonesia" yang digelar di Masjid At-Tin TMII Jakarta Timur, Jumat (2/12).
"Partai NasDem tidak membuat Poster tersebut, dan tidak mengikuti dan terlibat dalam kegiatan tersebut. Demikian yang dapat kami sampaikan," unggahan dari akun Partai NasDem.
Dalam poster itu tertera bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, pejabat NasDem termasuk Ketua Umum Surya Paloh, dan para tokoh Islam.
Pada bagian bawah poster tertulis "Ayo Islamkan Indonesia".
Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyindir NasDem yang sebelumnya telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
"Wkwkwk. Repot sendiri kan? Mau dukung kaga enak, mau ga dukung kaga enak juga," ujar Jhon.
Dikutip dari akun @HallOfHoaks, poster tersebut ternyata editan yang telah diubah sedemikian rupa.
Baca Juga: PKS Sindir NasDem Terang-Terangan Gegara Pengusungan Anies Baswedan: Enggak Ada Perhitungannya
"HOAKS #27 Telah beredar di WhatsApp poster acara munajat akbar yang memuat ajakan untuk mendoakan Pak @aniesbaswedan mengislamkan Indonesia dan tausiyah agama wujudkan negara Islam. Poster tersebut telah diedit dari poster aslinya dan merupakan konten HOAKS," cuit akun tersebut.
"Faktanya poster resmi yang dimuat di website Portal Islam berisikan ajakan untuk Indonesia bersholawat, muhasabah, subuh berjamaah dan pengumpulan donasi untuk korban gempa Cianjur," tambahnya.
"Partai @NasDem tidak terlibat dalam acara Munajat Akbar serta Pak @aniesbaswedan pun tidak diundang oleh panitia acara," lanjut akun yang rutin mengklarifikasi banyaknya hoaks di media sosial tersebut.
"Perilaku menyebarkan HOAKS seperti ini adalah perilaku yg amat tercela! Yuk lawan terus konten-konten HOAKS," tandasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO