Menu


Ternyata Begini Maksud Said Didu Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ‘Demi Nguntungin China’

Ternyata Begini Maksud Said Didu Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ‘Demi Nguntungin China’

Kredit Foto: Berbagai sumber

Konten Jatim, Surabaya -

Eks Sekretaris Kementerian BUMN Mohammad Said Didu mengklarifikasi maksud pernyataannya yang menyebut pemerintah Indonesia rela melengserkan KA Argo Parahyangan demi China.

Maksud dari pernyataan tersebut yaitu pemerintah seharusnya tak mengambil kebijakan yang imbasnya justru merugikan masyarakat secara umum.

Apalagi, menurut Said Didu, penggarapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tersebut seakan-akan hanya menjadi ajang pencitraan bagi pemerintah saja.

Baca Juga: Si Pendendam Jokowi Ini Ngatain Luhut Gegara Nutup KA ArgoParahyangan: Demi China Apapun Dilakuin

Karena itu, ia berharap supaya ke depan pemerintah lebih memprioritaskan proyek yang setidaknya lebih bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, bukan soal paling maju atau terdepan.

“Intinya jangan kau ambil kebijakan yg rugikan rakyat demi ambisi pencitraan. Bangun sesuatu yg dibutuhkan rakyat sesuai kemampuan,” ujarnya.

Lanjutnya, misi percepatan rilisnya KCJB yang membuat kereta lokal menjadi tak berguna disebut sebagai kebijakan yang kanibal.

“Makanya bagi yg punya otak tidak akan membangun sesuatu yang saling kanibal. Karena kesalahan keputusan anda, anda rugikan rakyat tapi anda merasa bangga atas kesalahan yg merugikan rakyat tsb demi menyelamatkan proyek China,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Said Didu menyindir kebijakan pemerintah melalui Luhut Binsar Pandjaitan yang menutup KA Argo Parahyangan.

Diketahui, penutupan tersebut dilakukan demi menyusul proyek KCBJ yang direncanakan bakal beroperasi mulai Juni 2023 mendatang.

Lantas, melalui cuitannya pada Kamis (1/12/2022), ia menyebut pemerintah rela melakukan apapun demi China. Bahkan ia menyarankan supaya Tol Jakarta-Bandung juga sekalian ditutup untuk menyambut KCJB tahun depan.

Baca Juga: Ngeri, Mantan Pejabat Kementerian BUMN Ini Sebut Perusahaan China di Indonesia Dapat 7 Keistimewaan Ini, Salah Satunya Bebas Pajak

“Demi China, apapun dilakukan. Sekalian aja Tol Jakarta - Bandung ditutup,” tulis pria yang pernah ditolak Jokowi untuk menjadi Dirjen Minerba 2015 silam itu.

Bukan tanpa alasan, Said Didu mengatakan ‘Demi China’ lantaran memang proyek KCBJ merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan China.

Proyek KCJB itu merupakan bagian dari program Belt and Road Initiative (BRI) atau pembangunan jalur sutra modern.

Kereta cepat tersebut menjadi tolok ukut proyek tahap pertama yang dibangun Indonesia dan China di bawah program BRI.

KCBJ memangkas perjalanan antara Jakarta dan Bandung hanya menjadi 40 menit dengan lintasan sepanjang 142,3 kilometer, jauh lebih cepat dari waktu tempuh kereta api regular yang ada saat ini, yaitu 3 jam lebih.

Namun, meskipun dianggap lebih lambat dari KCJB yang akan rilis tahun depan, selama ini Ka Argo Parahyangan menjadi andalan warga Jabodetabek untuk bepergian ke Bandung atau sebaliknya.

Baca Juga: Dokter Ini Kecam Kedatangan Kapal Rumah Sakit dari China:Kalau Orang Indonesia Diracun? Disuntik Barang Haram Gimana?

Selain harga tiketnya yang relatif terjangkau, KA Argo Parahyangan juga berhenti di beberapa stasiun di Bandung. Beda halnya dengan kereta cepat kebanggaan Jokowi dan Luhut yang dikabarkan tidak berhenti di pusat kota Bandung.

Nantinya, penumpang hanya akan berhenti di stasiun terakhir, yaitu Padalarang. Mereka harus menyambung lagi dengan transportasi lain untuk bisa ke pusat Bandung. Belum lagi harga tiketnya berkisar antara Rp 150 ribu hingga 350 ribu tiap penumpang.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait