Setelah sebelumnya ramai dibicarakan soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyerukan memilih capres yang memiliki kerutan di wajah dan rambut putih, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata langsung melakukan hal ini pada rambutnya.
Dalam unggahan terbarunya di Instagram, calon presiden yang telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem itu terlihat pergi ke tukang cukur langganan untuk memangkas rambutnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan, bahwa dirinya pertama kali berjumpa dengan tukang cukur langganannya pada 2015 lalu, yakni saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Lebih lanjut pria 53 tahun itu mengungkapkan bahwa sosok tukang cukur langganan yang bernama Novan tersebut sudah seperti keluarga baginya.
"Selama ini 1-2 kali per bulan ia kami panggil ke rumah untuk mencukur atau sekedar merapikan. Orangnya pekerja keras, sangat perhatian pada detil. Saya juga pernah mampir ke rumahnya, sudah seperti keluarga," tulis @aniesbaswedan di Instagram.
Rambut hitam yang dimiliki Anies justru dipuji oleh para pengikutnya di Instagram.
Mereka menilai bahwa rambut hitam dan muka tanpa kerutan itu justru menandakan bahwa dirinya bekerja dengan senang hati melayani masyarakat Jakarta, dan justru tidak menjadikan pekerjaan itu sebagai beban.
"Dengan rambut hitam dan muka tanpa kerutan, menunjukkan bekerja dengan senang hati, dan tidak menjadi beban, karena yakin akan kemampuan diri bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Edisi gak percaya ma saran plesiden konoha," tulis akun @sul***
Pengguna lain juga mengomentari dengan beragam unggahan Anies yang tengah potong rambut tersebut.
"Jgn di putihin pak, kita jg tau yg mikirin rakyat bkn di liat dari rambut putih dan kerutan wajah..yg ono wajah nya berkerut karna ga bsa urus muka," tulis @des***
"Siap siap ya mas novan nanti bertugas jadi tukang cukur di istana," tuturnya di akun @ace***
"Rambutnya tetap hitam aja pak jangan sampai putih," ucap @bill***
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO