Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto dikabarkan didorong oleh Presiden Jokowi untuk mendampingi pencalonan Ganjar Pranowo dalam ajang pemilihan presiden (pilpres) mendatang.
Namun Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Golkar sebagai partai besar yang unik selalu punya caranya sendiri untuk tampak sebagai partai yang modern.
“Cara berpikir Golkar selalu dia pragmatik, tapi sekaligus gak mau kehilangan kesempatan,” ucap Rocky saat berbincang bersama Hersubeno Arief dalam video yang tayang Senin (1/11/2022).
Baca Juga: Baru 2 Pekan Dipimpin Heru, Pendukung Ganjar Ini Sudah Ngebet Pengen Anies Balik Jadi Gubernur DKI
Sehingga, meskipun Airlangga Hartarto seolah-olah sudah ditarik oleh Jokowi untuk bersanding dengan Ganjar, namun masih ada peluang Golkar bermain dengan tim oposisi.
“Sehingga airlangga sebenarnya secara sederhana separoh tangannya ditarik Pak Jokowi untuk pergi ke Ganjar, tapi Golkar ini kan fraksinya macem-macem, ada yang mau ke Anies atau ada yang mau ke Ganjar,”
Menurut Rocky, meskipun tergabung dalam koalisi bersama di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), namun Golkar tak seperti dua partai lainnya.
Apalagi jika ada pihak yang memang dengan sengaja menyandingkan Airlangga dengan Ganjar pada pilpres 2024 mendatang.
Tentu akan ada pertimbangan-pertimbangan matang yang terlebih dahulu dipikirkan oleh Golkar.
Sehingga, Rocky menyebut cara yang dilalkukan untuk mempengaruhi Golkar tentu tak segampang mengajak PAN maupun PPP dalam permainan politik jelang pilpres.
“Jadi gak mungkin Golkar ini diarahkan seperti Pak Jokowi mengarahkan PPP atau PAN itu lebih mudah, kalau Golkar itu lebih susah. namnaya juga beringin jadi akarnya ke mana-mana itu, dibongkar satu yang sana masih bisa bertahan, itu enaknya Golkar,” ucap Rocky.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024