Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) akhirnya memberikan laporan hasil investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober lalu.
Dalam laporannya, tim yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud Mahmodin atau yang lebih dikenal dengan nama Mahfud MD meminta PSSI dan segenap jajarannya untuk mundur.
“Dalam negara yang memiliki dasar moral dan etika serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran komite eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang,” tulis tim TGIPF dalam laporannya.
Dari 712 korban, diketahui 132 orang tewas, 96 orang luka berat, dan 484 orang luka sedang atau ringan. Sebagian korban pun bisa mengalami dampak jangka panjang dari luka yang didapatkan.
Atas bunyi desakan di dalam laporan ini, TGIPF pun menuai pujian dari warganet, khususnya bagi para pemerhati kasus tersebut.
Tak sedikit juga masyarakat yang ikut mendesak Ketua PSSI beserta jajarannya untuk mundur sebagai bentuk perhomatan kepada para korban.
“Silahkan @PSSI dari ketum, waketum, sekjen, exco2 nya semisal masih ada hati nurani,” tulis akun @aar***.
“Kali ini setuju sama pa mahfudz, ketum PSSI dan seluruh jajaran exco harus mengundurkan diri, bukan cuma ketum pssi saja tapi di sini exco juga ada andil dan harus bertanggung jawab,” tulis akun @mib***.
“Kalo masih punya harga diri sih mending mundur. Itu kalo masih punyaaaaa. Kl ngga ya lanjutkan aja,” tulis akun @ndh***.
Sementara itu, Mahfud MD tak hanya meminta Ketua PSSI dan jajarannya untuk mundur, tetapi juga menyatakan bahwa gas air mata menjadi penyebab utama dalam kematian para penonton di Stadion Kanjuruhan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024