Menu


Dua Solusi dari Nabi Muhammad Jika Punya Suami yang Malas Mencari Nafkah

Dua Solusi dari Nabi Muhammad Jika Punya Suami yang Malas Mencari Nafkah

Kredit Foto: Pinterest

Konten Jatim, Jakarta -

Mencari nafkah merupakan tugas dari seorang suami untuk menghidupi istri serta anak-anaknya. Tak hanya suami, saat ini pun para istri juga ikut bekerja untuk membantu suami.

Namun, dalam beberapa kasus, ada suami yang justru menjadi enggan mencari nafkah dan malah mengandalkan istrinya untuk bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.

Jika berada di posisi sang istri, langkah seperti apa yang tepat untuk dilakukan?

Profesor Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakan bahwa Nabi Muhammad pernah memberikan solusi mengenai masalah ini kepada seorang wanita yang bekerja seorang diri.

Baca Juga: Kodrat Lelaki Adalah Bekerja dan Menafkahi Keluarga

Solusi pertama yang bisa dilakukan jika suami enggan mencari nafkah meski itu tugas dan tanggung jawabnya, sang istri berhak untuk meminta cerai.

“Solusi yang pertama kalau memang suamimu tidak pernah memberi nafakah kepadamu, pilihan pertama untukmu adalah kamu berhak minta cerai,” kata Buya Yahya.

Keadaan suami yang tak mau membantu istrinya mencari nafkah merupakan keadaan yang begitu buruk, terlebih istri dan anak-anaknya perlu makan sehari-hari. Maka dari itu, sang istri berhak untuk meminta diceraikan.

Namun, jika sang wanita tak mau diceraikan dan terlalu memikirkan perasaan anak-anaknya bila terpisah dari ayahnya, maka masih ada solusi kedua.

Solusi kedua adalah dengan bersabar dan tetap bekerja seperti biasa. Buya Yahya pun mengatakan bahwa istri yang bekerja dan menggantikan posisi suami bisa mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

“Pilihan yang kedua, kamu tetap yang mencukupinya, kamu yang ngasih nafakah kepada suamimu dan di saat seperti itu kamu mendapatkan pahala yang berlipat-lipat,” ucap Buya Yahya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Hadapi Orang Tua yang Beri Nafkah dari Hasil Judi? Ini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya pun mengatakan bahwa ada tiga pahala yang bisa didapatkan sang istri jika bekerja dengan ikhlas demi keluarga meski suaminya bermalas-malasan.

“Pertama pahala menyenangkan suami, kedua pahala ngasih rezeki dan nafakah, yang ketiga pahala silaturahimmu dengan anak-anakmu,” jelas Buya Yahya.



Berita Terkait