Baru-baru ini TNI menjadi pembicaraan publik, khususnya Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa, karena telah merubah persyaratan masuk sebagai calon TNI.
Namun, meskipun TNI terus diolok-olok oleh masyarakat, rupanya TNI menjadi salah satu lembaga yang masyarakat pilih sebagai lembaga yang mampu dipercaya, khususnya bagi para anak muda.
Centre fo Strategic and International Studies (CSIS) merilis survei yang telah mereka lakukan kepada para pemilih mudah berusia 17 hingga 39 tahun atau terdiri dari generasi Z hingga generasi milenial.
Melakukan metode multistage random sampling ke 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sebesar 1.200 responden, CSIS merilis deretan 11 lembaga negara untuk dipilih bedasarkan tingkat kepercayaannya.
Hasilnya, 93,5% percaya kepada TNI, lalu disusul berikutnya oleh Presiden yang mendapatkan 86,4% suara.
Mahkamah Agung menempati posisi ketiga dengan jumlah suara sebesar 80,7%, disusul dengan Kejaksaan Agung sebesar 80,5% suara, dan Mahkamah Konstitusi sebesar 79,9% suara.
Berikutnya, KPU terlihat mendapatkat 75,1% suara, BPK dengan 74,5% suara, dan KPK dengan 71,6% suara.
Posisi terbawah diisi oleh tiga lembaga besar, yaitu Polri dengan 67,8% suara, DPD RI dengan 61,4% suara, dan DPR RI pada urutan akhir dengan 56,5% suara.
Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat kepada TNI jauh lebih besar dibandingkan dengan polri yang saat ini sering sekali terjerat kasus besar seperti Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.
Baca Juga: Keputusan Panglima TNI Terkait Aturan Tinggi Badan Calon Taruna Tuai Pro Kontra
Sementara itu, TNI saat ini menjadi perdebatan publik karena dirasa dengan sengaja menurunkan persyaratan tinggi badan untuk meloloskan seseorang.
Tak sedikit yang mengaitkan peraturan tersebut dengan perseteruan antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dengan Jenderal Andika Perkasa.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO