Menu


Masalah Mirip 'Geng Sambo' dan 'Satgassus Merah Putih' di Polri Ternyata Terjadi Juga di Kemendikbud, Kata Nadiem Makarim Begini

Masalah Mirip 'Geng Sambo' dan 'Satgassus Merah Putih' di Polri Ternyata Terjadi Juga di Kemendikbud, Kata Nadiem Makarim Begini

Kredit Foto: Suara.com/Arya Manggala

Konten Jatim, Jakarta -

Jagat Twitter dihebohkan dengan sebuah cuplikan video viral tentang pernyataan dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologin Indonesia, Nadiem Makarim.

Video viral itu diunggah oleh Direktur Jamaica Muslim Center, Imam Shamsi Ali @ShamsiAli yang memperlihatkan pernyataan Nadiem Makarim di sebuah rapat.

Baca Juga: Soal Pemaksaan Jilbab di Sekolah Negeri, Ahok Bilang Begini, Pesannya Menohok: Orang Kristen dan Yahudi Juga Pakai Kerudung!

Usut punya usut, rupanya di Kementerian Pendidikan ada sebuah organisasi bayangan yang tampaknya sebagai pihak yang mengatur semua rencana.

Pengguna Twitter itu juga mempertanyakan siapa sosok di balik organisasi bayangan, yang terdapat pada ranah Kementerian Pendidikan itu.

Namun, ada seorang warganet Twitter yang berspekulasi bahwa organisasi bayangan yang dimaksud ialah Tanoto Foundation.

Dalam rapat tersebut, Nadiem Makarim mengatakan bahwa dalam ranah Kementerian Pendidikan, ada 400 Product Manager, Software Engineer, hingga Data Scientist yang bekerja sama sebagai tim.

"Tim beranggotakan 400 orang, bukanlah vendor dari kementerian," ujar Nadiem Makarim dalam sebuah video rapat.

Nadiem juga menuturkan bahwa Kementerian biasanya akan menyampaikan kepada tim produk yang disebutkan itu, namun jawaban inilah yang dikatakan oleh tim mereka.

"Sebentar, kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan," ucap Nadiem.

Kemudian, Nadiem menegaskan bahwa Kementerian telah merancang paradigma baru pada desain yang diperuntukkan untuk para pengguna.

Baca Juga: Alhamdulilllah, Ada Kabar Baik untuk Guru Non-PNS, Ini Menag Yaqut Lho yang Bilang

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO