Agama Islam tidak pernah bosan mengingatkan umatnya akan kebesaran Allah SWT. Dirinya merupakan satu-satunya Zat Tertinggi di alam semesta dan apapun perkataan-Nya adalah benar serta tidak dapat disalahkan.
Sebagai penganut Agama Islam, sudah sepatutnya para Muslim takut akan kebesaran Allah SWT dan tidak berani bermacam-macam di hadapan-Nya. Allah SWT selalu memperhatikan apapun gerak-gerik umat Islam apapun yang mereka lakukan, kapanpun dan di manapun mereka berada.
Rasa takut ini bisa dideskripsikan sebagai sifat khauf. Berikut penjelasan lebih mendetail soal apa itu khauf mengutip situs Universitas Islam An Nur Lampung pada Rabu (29/3/2023).
Baca Juga: Tafsir 2 Ayat Terakhir Al Baqarah, Berserah Diri Kepada Allah
Apa Itu Khauf
Secara bahasa, kata “khauf” berasal dari beberapa kata dalam Bahasa Arab, khafa, yakhafu dan khaufan. 4 kata tersebut memiliki artian sebagai “takut”. Dan dalam konteks Agama Islam, takut di sini berarti rasa takut kepada Allah SWT.
Tadi sudah dijelaskan kalau rasa takut para Muslim kepada Allah SWT didasari karena kebesaran dan keesaan-Nya. Namun, lebih dari itu, hal lain yang patut ditakuti adalah fakta kalau Allah SWT bisa saja membenci mereka terlepas fakta kalau mereka merupakan umat Islam.
Mereka yang sering berbuat jahat, bermaksiat dan melanggar perintah yang sudah ditulis dalam Al-Qur’an adalah mereka yang amat dibenci oleh Allah SWT. Dan Dirinya tidak akan segan untuk menurunkan azab bagi mereka yang sudah berada di jalan menyimpang.
Orang-orang yang mempunyai sifat khauf tidak akan berani untuk berjalan ke arah yang tidak benar dan memutuskan untuk selalu berada di jalan kebenaran. Dengan demikian, mereka akan terhindar dari azab di dunia maupun siksa api neraka.
Mereka yang juga mempunyai sifat khauf ini juga takut akan taufik dan hidayah yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya.
Baca Juga: Apa Itu Roja’? Harapan Bisa Selalu Berada di SIsi Allah
Dalil Mengenai Khauf
Allah SWT selalu mengajak umatnya untuk tetap beribadah dan berada di jalan yang benar melalui beberapa perintahnya dari Al-Qur’an. Dirinya menulis beberapa ayat yang memerintahkan hambanya agar selalu berada di jalan yang benar. Berikut ayat-ayat yang dimaksud:
Q.S. Ali-Imran Ayat 175
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman.”
Q.S. Al-A’raf Ayat 59
لَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat).”
Q.S. An-Nur Ayat 52
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَخْشَ اللّٰهَ وَيَتَّقْهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ
Artinya: “Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
Baca Juga: Apa Itu Tadharru? Kerendahan dan Kehinaan Diri di Hadapan Allah