Menu


10 Fakta Menarik Final All England 2023: Ganda Putra Indonesia Digdaya

10 Fakta Menarik Final All England 2023: Ganda Putra Indonesia Digdaya

Kredit Foto: Twitter/PBSI

Konten Jatim, Depok -

Turnamen bulu tangkis tertua di dunia, All England edisi 2023, baru saja usai pada Minggu (14/3/2023). Layaknya tahun-tahun sebelumnya, terdapat banyak cerita dan fakta menarik yang terjadi ketika para atlet bertanding di final.

Mengutip beberapa akun Twitter bulu tangkis pada Senin (20/3/2023), berikut deretan fakta menarik All England 2023, termasuk kesuksesan Indonesia di sektor ganda putra.

Baca Juga: Menelisik Peluang Atlet Indonesia Juara All England 2023

Fakta Menarik Final All England 2023

1. Hanya Diikuti 3 Negara

Berbeda dengan beberapa edisi All England sebelumnya, final All England 2023 ini hanya menyisakan 3 negara saja, yaitu Korea Selatan, Tiongkok dan Indonesia. Masing-masing dari Korea Selatan dan Tiongkok mengirimkan 1 tunggal putri dan 1 ganda campuran ke final.

2. Ciptakan “All Final’ di 3 Sektor Berbeda

Sementara itu, untuk sektor tunggal putra, ganda putra dan ganda putri, masing-masing diisi oleh Tiongkok, Indonesia dan Korea Selatan. Dengan demikian, ada 3 final yang mempertemukan 2 wakil mereka dari sebuah negara.

Baca Juga: Rekap All England 2023 Sejauh Ini: Masih Sisakan 8 Wakil!

3. 5 Final Beruntun untuk An Se-young

Catatan menarik dibuat oleh tunggal putri Korea Selatan, An Se-young. Tahun ini, dirinya berhasil masuk ke dalam 5 final turnamen BWF World Tour secara beruntun, di mana 3 di antaranya dimenangkan olehnya termasuk final All England 2023. Sebelumnya, An Se-young menang di India Open 2023 dan Indonesia Masters 2023.

4. 7 Kemenangan Berturut-Turut di Final Super 1000 bagi Siwei/Yaqiong

Pasangan ganda campuran Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong mencatatkan 7 kemenangan berturut-turut di final BWF World Tour level Super 1000. Kekalahan terakhir mereka dalam level ini ada di All England 2018 melawan pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

5. Back to Back All Indonesian Final

Ganda putra Indonesia menunjukan kedigdayaan mereka setelah berhasil mempersembahkan back to back All Indonesian Final di All England. Jika tahun ini diwakilkan oleh pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tahun lalu adalah pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang menantang The Daddies, julukan bagi Hendra/Ahsan.

6. Ganda Putra Kuasai All England

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia berhasil menjadi juara All England di sektor ganda putra sebanyak 6 kali dan mampu masuk final sebanyak 7 kali. Hanya di tahun 2015-2016 dan 2020-2021 di mana Indonesia bukan juara All England di sektor ganda putra. Khusus 2021, Indonesia bahkan tidak berpartisipasi akibat dipulangkan panitia penyelenggara karena berada di 1 pesawat dengan pasien yang terkena Covid-19.

Baca Juga: Profil Rudy Hartono, Legenda Indonesia yang Raih 8 Gelar All England

7. Hasilkan 9 Juara dalam 11 Tahun

Lebih dari itu, dengan kemenangan Fajar/Rian di final All England 2023, Indonesia mencatat 9 medali emas dalam 11 tahun terakhir kompetisi ini. Selain dari sektor ganda putra, ada juga sektor ganda campuran yang memperoleh 5 gelar juara. Hanya di 2015 dan 2021 Indonesia gagal juara All England di 1 sektor pun.

8. Fajar/Rian Langsung Juara di Final

Bagi FaJri, sapaan bagi pasangan Fajar/Rian, All England 2023 menjadi tahun ke-4 mereka berpartisipasi di turnamen ini. Namun, ini kali pertama mereka masuk ke final dan hebatnya langsung jadi juara salah satu turnamen paling bergengsi di dunia ini.

9. Fajar/Rian Back to Back Juara Super 1000

Lebih dari itu, keduanya berhasil menjadi juara BWF World Tour level Super 1000 berturut-turut setelah sebelumnya menjuarai Malaysia Open 2023 yang punya level sama. Bisa dikatakan ini merupakan prestasi tertinggi FajRi dan diharapkan mampu membuka pintu gelar Super 1000 lain.

Baca Juga: Deretan Atlet Bulu Tangkis Indonesia Yang Pernah Juara All England

10. 1 Final Tiap Tahun Bagi Hendra

Sebuah catatan manis lain dibuat oleh Hendra Setiawan. Sejak debutnya kali pertama pada 2002, dirinya selalu berhasil masuk setidaknya ke 1 final turnamen BWF setiap tahunnya, sebuah prestasi tersendiri bagi atlet yang saat ini mencapai usia 38 tahun.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan