Menu


Ngeri! Ceramah UAS Bikin Remaja Singapura Ingin Gabung ISIS dan Bom Bunuh Diri, Katanya Biar Masuk Surga

Ngeri! Ceramah UAS Bikin Remaja Singapura Ingin Gabung ISIS dan Bom Bunuh Diri, Katanya Biar Masuk Surga

Kredit Foto: Instagram/ustadzabdulsomad_official

Konten Jatim, Jakarta -

Pemerintah Singapura melalui Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam mengaku warganya terpengaruh paham radikalisme gara - gara ceramah yang disampaikan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Pengakuan ini dilontarkan pemerintah Singapura untuk menjawab polemik pengusiran terhadap UAS yang dilakukan oleh Imigrasi setempat pada Senin (16/5/2022) pekan lalu.

Shanmugam  mengaku gara-gara ceramah UAS yang tersebar luas di internet, seorang remaja Singapura yang masih berusia 17 sampai ingin bergabung dengan kelompok teroris ISIS dan mau menjadi ‘pengantin’ bom bunuh diri demi masuk surga. 

Remaja yang tak disebutkan namanya itu, kata Shanmugam, sampai yakin betul bahwa bom bunuh diri adalah tindak kemartiran.

Shanmugam menegaskan, remaja itu mengakses vide0 - video ceramah UAS di lewat saluran Youtube. Dia mengatakan ceramah berbahaya yang dibawakan UAS ini memang benar-benar berdampak kepada kelompok masyarakat tertentu,  untuk itu dia meminta agar ceramah yang menyinggung kegiatan terorisme yang disampaikan UAS memang tak bisa dianggap enteng. 

“Jadi Anda bisa lihat ceramah Somad (UAS) telah berdampak di dunia nyata,” ucap Shanmugam dilansir Populis.id dari Straits Times Selasa (23/5/2022).

Sebagaimana diketahui UAS ditolak masuk Singapura saat penceramah kondang itu memboyong keluarganya untuk berlibur ke negara tersebut.

Otoritas setempat sempat memberikan penjelasan panjang lebar atas penolakan kedatangan UAS, salah satunya karena dia dianggap penceramah radikal dan pemecah belah masyarakat lewat ceramahnya yang kerap menyinggung  umat agama lain.

Baca Juga: UAS Pernah Nyuri di Pesawat, Katanya Gak Sengaja, Barang yang Diambil Ternyata...

Ada beberapa ceramah UAS yang dijadikan dasar atas penolakan tersebut seperti ceramah soal bom bunuh diri di Palestina dan ceramah yang menyinggung umat Kristen dengan menyebut salib adalah tempat jin. 

Penolakan itu mengundang berbagai reaksi masyarakat di Indonesia, banyak yang mendukung pemerintah Singapura, tetapi tidak sedikit pula yang merasa geram atas tindakan pencekalan tersebut. 

Kelompok pro UAS bahkan sempat menyerukan boikot produk Singapura bahkan ada yang sampai menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Singapura di Jakarta pada Jumat (20/5/2022) lalu.

Mereka meminta Pemerintah Singapura segera meminta maaf kepada UAS dan juga kepada umat Muslim lantaran dinilai telah mengkriminalisasi ulama.

Sementara itu UAS sendiri juga sampai meminta kepada pendukungnya untuk tidak berbelanja dan produk Singapura, dia bahkan mengimbau agar mereka tak lagi berlibur ke negara tersebut. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024