Umat Islam, khususnya di Indonesia, sering kali menggunakan kata hamba Allah ketika hendak menyamarkan identitas mereka.
Umumnya, kata hamba Allah ini digunakan ketika seorang Muslim hendak menyumbangkan uang mereka atau bersedekah tanpa ingin diketahui namanya.
Ketika seseorang hendak bertanya dengan panggilan hamba Allah, Ulama Syekh Ali Jaber pun mulai mempertanyakan nama pengganti itu.
Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Jangan Terburu-Buru Meminta Doa Dikabulkan oleh Allah
Ia mengatakan bahwa kata hamba Allah tidak seharusnya dipakai oleh umat manusia dengan mudah hanya untuk menyamarkan identitas.
“Sebenarnya kita belum tau kata hamba Allah. Cuma terlalu gampang kita sebutkan diri sebagai hamba Allah,” kata Syekh Ali dikutip dari kanal YouTube Putu Santri.
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa kata hamba Allah mengingatkan dirinya kepada keinginan nabi dan rasul yang begitu kuat ingin menjadi hamba Allah.
Demi menjadi hamba Allah, nabi dan rasul bahkan terus membuktikan dirinya dengan ketaqwaan mereka.
“Para nabi dan rasul memohon kepada Allah menjadi hamba Allah, para nabi dan rasul membuktikan kehambaannya kepada Allah,” ucap Syekh Ali.
Maka dari itu, penggunaan kata hamba Allah seharusnya tidak semudah itu. Syekh Ali pun mengatakan bahwa penggunaan kata hamba Allah sudah seharusnya diiringi ketaatan yang besar.
“(seharusnya) kita benar-benar lahir batin sudah sami’na wa atho’na,” jelas Syekh Ali.