Menu


Perbesar Peluang Menangi Pilpres, PAN dan Golkar Persilakan PPP Gaet PDIP Gabung Koalisi

Perbesar Peluang Menangi Pilpres, PAN dan Golkar Persilakan PPP Gaet PDIP Gabung Koalisi

Kredit Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Surabaya -

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Dave Laksono, menyampaikan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) dipersilakan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Diketahui, PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca Juga: Dukung Sistem Proporsional Tertutup, Ketum PBB Kutip Hadis Nabi

Dave mengatakan, KIB selalu membuka diri apabila partai lain ingin bergabung. Dengan tambahan ini, Dave mengatakan dapat membuat koalisi ini lebih solid.

"KIB selalu welcome partai lain masuk ke dalam koalisi. Untuk bersama-sama menjalankan program yang kita buat,” kata Dave, Rabu (8/3/2023).

"Justru dinamika di luar KIB menyolidkan kami berkomunikasi," tambah dia.

Senada dengan Golkar, PAN turut menyambut baik jika PPP berkoalisi dengan PDIP.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan, PDIP secara otomatis akan bekerja sama dengan PAN, PPP, dan Partai Golkar dalam KIB.

Baca Juga: Soal PAN Beri Sinyal Dukungan kepada Ganjar-Erick Thohir, Rommy PPP: Masa Dagangin Barang Orang

"PAN akan senang dan gembira. Karena dengan koalisi dengan PPP, secara otomatis akan berkoalisi dengan PAN dan Golkar. Sebab, PPP adalah anggota KIB,” kata Viva.

Dia menekankan koalisi pertama terbentuknya KIB tetap solid dan kompak.

"KIB insyaAllah tidak akan terbelah. KIB tetap solid dan kompak,” kata dia.

Menurut Viva, bergabungnya PDIP ke KIB bakal memperbesar peluang memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Pasalnya, pasangan calon yang dijagokan berpotensi mendapatkan dukungan yang besar.

Maka sudah bisa dipastikan siapapun pasangan calon yang akan diusung di Pilpres 2024 berpotensi mendapatkan dukungan besar dan dapat memenangi kompetisi,” kata Viva.

Baca Juga: Berpihak Dengan Warga Tanah Merah, Refly Harun Minta Publik Tak Persoalkan Legalitas

Seperti diberitakan sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, berujar, peluang berkoalisi dengan PDIP terbuka lebar. Musababnya, PPP dan PDIP punya kesamaan nilai dan pengalaman historis.

Mardiono menjelaskan, PPP dan PDIP termasuk partai tua yang usianya sudah setengah abad. Selain itu, jarak kelahiran kedua partai ini juga berdekatan, yakni PPP pada 5 Januari dan PDIP pada 10 Januari. Tak hanya tanggal berdirinya, Mardiono menyebut lokasi kantor PPP dan PDIP juga bersebelahan.

"Iya memang kemungkinan itu ada (berkoalisi),” kata Mardiono, Selasa (7/3/2023).

Selain itu, Mardiono menyebut kedua partai ini punya ideologi yang saling berhubungan. PPP dengan identitasnya sebagai partai religius, sementara PDIP dengan identitasnya sebagai partai nasionalis.

Baca Juga: Peneliti SMRC: KIB Diisi Partai Besar namun Tidak Ada Tokoh Populer

Menurut Mardiono, ideologi religius dan nasionalis ini punya cara pandang yang sama dalam membangun bangsa Indonesia. “Bagaimana kemudian membangun bangsa itu juga harus dilandasi dengan moral,” ujarnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.