Pegiat media sosial Abu Janda dikenal masyarakat memang kerap menimbulkan berbagai kontroversi.
Kontroversi terbarunya yang sudah diketahui secara luas adalah saat ia mengunggah sebuah video Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat tengah berbicara terkait lembaga donasi Aksi Caepat Tanggap (ACT).
ACT yang belakangan ini mendapat kecaman akibat penyelewengan dana umat ini digunakan Abu Janda untuk membuat bahan guyonan menggunkan nama Anies Baswedan.
Abu Janda mengedit video tersebut seolah-olah Anies tengah berkata bahwa ACT memiliki "ladang keuntungan" di dalamnya.
Setelah video editannya ini viral, ia mengaku hanya sekedar lucu-lucuan semata.
"Humor pelesetan, buat lucu-lucuan," pungkas Abu Janda.
Hujatan serta cacian tertuju kepada Abu Janda. Bahkan masyarakat menuntut pihak kepolisian untuk melakukan proses hukum sebagaimana mestinya.
Mirisnya sampai saat ini, belum ada kepastian yang jelas apakah Abu Janda akan diproses secara hukum. Berlandaskan hal itulah, netizen menyebut bahwa Abu Janda adalah seseorang yang kebal hukum.
Namun walau masyarakat telah memiliki persepsi bahwa Abu Janda telah kebal hukum, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama menangkis jauh-jauh istilah tersebut.
Menjadi narasumber dalam podcast Refly Harun, Haris bersikeras bahwa ia akan membuktikan Abu Janda bukanlah orang yang kebal hukum.
"Saya buktikan lah ga kebal hukum kalau kita berjuang bersama-sama," tuturnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Refly Harun Senin (11/7/2022).
"Paling tidak anda kan melaporkan dua kali tapi belum berhasil," ujar Refly Harun kepada Haris.
Haris pun menjawab memang membutuhkan waktu untuk memproses, namun ia meyakini nantinya Abu Janda pasti akan diproses secara hukum.
"Inilah yang saya katakan. Buah perjuangan itu kan harus selalu ada di dalam diri seorang manusia, ga akan pernah bisa berhenti," tuturnya.
"Jadi bahwa hari ini dikatakan mungkin Abu Janda belum bisa diproses, saya yakin akan diproses kok nanti," tegas Haris.
Ia pun membandingkan dengan kasus mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang sempat ia laporkan akibat menyinggung SARA pada bulan Januari 2022 lalu.
"Ferdinand juga hitungannya baru hari ini. Hari ini sudah ditingkatkan menjadi penyidikan. Malamnya saya tulis dan siangnya buat laporan, besoknya sudah ditingkatkan ke penyelidikan. Jadi sama saja," tutur Haris.
Sebelumnya, Haris Pertama sempat melaporkan Abu Janda pada Januari 2021 tahun lalu akibat cuitan yang diduga rasisme dan diduga penistaan agama yang menyebutkan Islam agama yang arogan.
Tidak hanya itu, Abu Janda juga pernah dilaporkan atas dugaan penghinaan bendera Tauhid pada 14 November 2018.
Pada Desember 2019 pula, ia juga pernah mengatakan bahwa teroris memiliki agama, dan Islam dikatakannya sebagai agama dari para teroris.
Dan terakhir sebelum kasus video Anies, Abu Janda berucap kalimat yang mengandung rasisme kepada aktivis Indonesia asli Papua, Natalius Pigai.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan