Ustadz Adi Hidayat tengah bikin heboh setelah pernyataannya soal agama asli Pattimura viral di media sosial.
Dalam pernyataannya, Ustadz Adi Hidayat menyebut sejarah tentang Pattimura sudah dibelokkan oleh Belanda.
Berdasarkan sumber yang ia yakini, Ustadz Adi Hidayat menyebut Pattimura sebenarnya beragama Islam dengan nama asli Ahmad Lussy.
Akibat pernyataannya tentang Pattimura itu, Ustadz Adi Hidayat jadi bahan bully di media sosial.
Banyak kalangan menganggap pernyataan Ustadz Adi Hidayat soal Pattimura terlalu konyol dan membuat malu Islam.
Bukan kali ini saja Adi Hidayat membuat heboh. Sekitar 2019, dia juga pernah jadi bahan julid setengah bermimpi motoran berdua dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pengakuan itu disampaikannya menjelang Pilpres 2019. Saat itu, Prabowo, yang tengah jadi calon presiden, sempat mengudang Adi Hidayat datang ke rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan yang diadakan pada Jumat (12/4/2019), Adi Hidayat menitipkan pesan kepada Prabowo seandainya nanti terpilih jadi presiden.
Pria yang sering dijuluki UAH itu mengingatkan Prabowo agar jadi pemimpin yang membuat kemaslahatan.
"Saya akan jadi orang pertama bersaksi di hadapan Allah di hari kiamat. Saya akan gandeng tangan bapak ke surga," kata UAH seperti dikutip dari laman Suara.com.
"Tapi kalau bapak mengkhianatai amanah kepemimpinan, saya akan bersaksi jadi orang pertama di hadapan Allah yang bersaksi atas kecurangan bapak dan saya mohon akan dilipat gandakan siksa bapak di neraka," ujarnya ketika itu.
Masih dalam pertemuan tersebut, UAH juga mengaku lima kali bermimpi bertemu Prabowo.
Baca Juga: Dibully Karena Sebut Pattimura Muslim, Inikah Pakar Sejarah yang Ustadz Adi Hidayat Jadikan Sumber?
Mimpi pertama jauh sebelum penetapan Prabowo sebagai capres. Lalu UAH juga pernah bermimi tentang Prabowo usai ijtima ulama dan saat masa kampanye.
"Bahkan (dalam mimpi yang) terakhir kita satu motor berdua," ujar Adi kepada Prabowo.
Pada akhirnya, Prabowo gagal jadi presiden setelah kalah dari Joko Widodo dalam pemilihan yang dihelat pada 17 April 2019.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO