Menu


Sampai Bawa-bawa Istri, Diduga Inilah Alasan Sebenarnya Jokowi Datang ke Ukraina dan Rusia

Sampai Bawa-bawa Istri, Diduga Inilah Alasan Sebenarnya Jokowi Datang ke Ukraina dan Rusia

Kredit Foto: Twitter Jokowi

Konten Jatim, Jakarta -

Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia menyita perhatian seluruh dunia.

Pasalnya Jokowi nekat datang ke dua negara yang tengah berkonflik itu dengan tujuan membawa misi perdamaian.

Namun di balik misi perdamaian itu, ada satu yang menarik perhatian dan kini menjadi perbincangan banyak pihak.

Hal menarik itu adalah Jokowi yang turut membawa Ibu Negara Iriana dalam misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia.

Hadirnya Iriana itu pun dinilai sebagai pesan baik yang ingin disampaikan Jokowi ke seluruh penjuru dunia.

Adapun pesan yang ingin disampaikan Jokowi ke seluruh penjuru dunia itu adalah Ukraina dan Rusia adalah tempat yang bisa dikunjungi.



Penilaian itu disampaikan oleh Pakar Hukum Internasional Universitas Nasional Jakarta Ogiandhafiz Juanda dalam diskusi bertajuk 'Efek Misi Luar Biasa Jokowi ke Ukraina dan Rusia', Sabtu (2/7/2022).

"Tentu ini adalah pesan yang di ingin disampaikan oleh bapak presiden kita bahwa Ukraina, Rusia adalah tempat yang bisa dikunjungi ketika dia membawa misi yang baik," ujarnya.

"Artinya adalah begini, banyak kemudian negara-negara yang takut untuk melakukan kunjungan ke Ukraina ataupun ke Rusia untuk melakukan percobaan untuk mendamaikan kedua negara", sambungnya.

Baca Juga: Celine Evangelista Ingin Ajak Ronaldinho Mandi Bareng Gak Pakai Handuk, 'Siapa Tahu Dia Mau Cobain Janda'

Dikatakan Ogiandhafiz, Jokowi ingin menunjukan bahwa selama berada di Ukraina dan Rusia ia bersama istrinya tidak mendapat masalah.
Menurutnya hal itu bisa terjadi lantaran Jokowi mempunyai niat dan tujuan baik saat masuk ke Ukraina dan Rusia.

"Bapak Presiden Joko Widodo ingin menunjukkan bahwa ini saya juga bawa istri. Artinya tidak masalah kita (Jokowi dan Iriana) masuk ke sini selama kita punya niat dan tujuan yang baik bagi negara, yang pada ujungnya adalah bagi seluruh dunia tidak hanya bagi kedua negara tersebut," kata Ogiandhafiz.

Selain keberanian Jokowi yang turut serta membawa Iriana ke Ukraina dan Rusia, Ogiandhafiz juga menyoroti bungkamnya negara-negara anggota PBB terhadap dua negara yang tengah berkonflik itu.

Ogiandhafiz menyebut dalam lima bulan konflik antara Ukraina vs Rusia, hanya sedikit saja negara yang mencoba untuk bertemu dengan Presiden Zelensky ataupun Presiden Putin.

Di antara negara-negara tersebut yang bertemu dengan Presiden Zelensky ataupun Presiden Putin adalah Turki, Perancis, dan Israel.

"Tetapi kita tahu anggota PBB ini ada 193, kalau kita sebutkan di negaranya itu hanya hitungan jari," tutur Ogiandhafiz.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Tepok Bulu Raisa/Anya Geraldine vs Hesti Purwadinata/Erika Carlina Nanti Sore, Bisa Ditonton di Channel Ini

Karena itu, ia menilai bahwa selama perang Ukraina dan Rusia berlangsung hanya sedikit saja negara yang berani terjun langsung untuk mencoba mendamaikan kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut.

"Berarti kan selama 5 bulan ini tidak banyak negara yang berani untuk terjun secara langsung mencoba untuk menjadi pihak ketiga. Karena apa? Rusia dan Ukraina ini sudah kehilangan, mereka sudah tidak saling percaya," katanya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait