Menu


Nasdem: Tetap Loyal Pada Jokowi Meski Usung Anies

Nasdem: Tetap Loyal Pada Jokowi Meski Usung Anies

Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Konten Jatim, Jakarta -

Keputusan Partai Nasdem untuk menetapkan Anies Baswedan sebagai calon presidennya pada Pilpres 2024 mulai menuai tantangan. Sesama partai pendukung Jokowi pada Pilpres sebelumnya menjadi salah satu halangan yang muncul ini.

Bahkan, tidak sedikit yang mendesak Presiden Joko Widodo mengganti menteri-menteri yang berasal dari Partai Nasdem. Sebaliknya, Partai Nasdem semakin rajin menggelar safari politik menguatkan Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan.

Baca Juga: PKS Mengaku Ikut Serta Dalam Pembahasan Pengusungan Anies Dengan Nasdem Sejak Awal

Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto mengatakan, kalau reshuffle memang diperlukan tidak masalah menteri-menteri dari Nasdem diganti. Dengan catatan, memang karena kebutuhan-kebutuhan teknokratis dalam menghadapi tantangan. Jika demikian, maka Partai Nasdem akan ikhlas menerima.

Sugeng pun menegaskan, dukungan mereka kepada Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin tidak berubah. "Sekali lagi, Partai Nasdem itu politik tanpa mahar tanpa syarat, ini termasuk kepada Pak Jokowi," kata Sugeng usai menerima PKS di Nasdem Tower, Jumat (3/2).

Ia mengingatkan, menjadi yang pertama melakukan deklarasi capres jadi tradisi Partai Nasdem jauh sebelum mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Sebab, mereka turut menjadi yang pertama deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.

Maka itu, ia menekankan, Partai Nasdem memiliki moral politik untuk menjalankan komitmen dalam mendukung Presiden Jokowi. Artinya, mereka tidak akan berhenti di tengah jalan hanya karena ada kepentingan kelompok atau kepentingan lain-lain. "Tidak akan menggoyahkan sedikitpun, Nasdem akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," ujar Sugeng.

Namun, ia berpendapat, jika reshuffle dilakukan saat ini diperkirakan tidak akan efektif. Sebab, menteri-menteri yang baru, dari atau tidak dari Partai Nasdem, akan membutuhkan waktu untuk adaptasi dan perlu melakukan konsolidasi lembaga.

Baca Juga: Surya Paloh Temui Jokowi Hingga Airlangga, Zulfan Lindan: NasDem Gak Terlalu Serius Sama Anies

Terlebih, pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyisakan waktu yang sebenarnya tidak lama. Meski begitu, ia menambahkan, kebijakan reshuffle sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi dan Nasdem menyerahkan sepenuhnya ke Presiden Jokowi.

"Kalau reshuffle ada konsekuensi lain, misalnya konsolidasi organisasi di kementerian-kementerian yang memerlukan waktu tidak sebentar. Tapi, sekali lagi, yang tahu kebutuhan tentang kinerja kabinet itu Pak Jokowi," kata Sugeng.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.



Berita Terkait