Menu


Hukum Memanggil Gelar ‘Haji’ Bagi Orang Islam, Cak Nun: Tidak Ada Benar dan Salahnya

Hukum Memanggil Gelar ‘Haji’ Bagi Orang Islam, Cak Nun: Tidak Ada Benar dan Salahnya

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

Konten Jatim, Surabaya -

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menerangkan soal hukum penyebutan gelar Haji pada seseorang yang telah menunaikan ibadah haji. Kata Cak Nun, penyebutan itu bukan hanya soal benar dan salah, namun harus dimaknai lebih dalam.

“Siapapun boleh memaknai haji, jadi makna haji itu macem-macem, kalau saya memaknai haji itu adalah puncak kecinataanmu terhadap allah,” ujar Cak Nun, dikutip dari sebuah kanal YouTube, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: NasDem Ancam Koalisi Bubar, PKS: Kami Optimis, Tinggal Selangkah Lagi

Kata Cak Nun, siapapun bisa saja memanggil seseorang dengan sebutan Haji, namun bagi yang tak ingin juga tak masalah.

Apalagi, bagi seseorang yang telah pergi berhaji, menurut Cak Nun, artinya ia sudah mendaki berbagai tangga spiritual.

“karena kamu sudah mendaki berbagai tangga spiritual dan puncaknya adalah haji, kamu melakukan kencan dengan Allah di rumahNya,” ujarnya.

Jika dalam berbagai jenis makanan, di antara tempe, tahu, dan jenis makanan lain, Cak Nun mengibaratkan ibadah haji adalah madu.

“Makanya ada tafsir, haji itu ibarat air madu, kalau zakat ibarat air susu, puasa ibarat air arak atau peragian, dan kalau salat itu air hujan,” terangnya.

Maka, Cak Nun berujar supaya terkait penyebutan Haji itu tidak dianggap benar atau salah. Karena, konsep benar dan salah itu hanya bisa ditemukan di Al Quran.

Baca Juga: Said Didu Sebut Pemerintah Tak Mampu Atasi Utang Negara, Stafsus Menkeu: Ini Fitnah!

“Kamu jangan bilang benar atau salah, yang penting itu bermakna atau tidak supaya memperbaiki hidupmu, kalau pertanyaannya benar atau salah ya tidak ada, yang benar Cuma Quran,” terang Cak Nun.

“Kenapa kok haji itu madu? karena madu itu dia sudah tidak lagi perempuan, tidak padat, tidak cair, dia di atas gender, dia di atas naas, khalifah, jadi ada makhluk, manusia, khalifah,” tandasnya.