Menu


Bukan Semata-mata karena Asal Keluarga Apalagi Fisik, Ini Kunci ‘Kaya’ Materi Menurut Cak Nun

Bukan Semata-mata karena Asal Keluarga Apalagi Fisik, Ini Kunci ‘Kaya’ Materi Menurut Cak Nun

Kredit Foto: YouTube/CakNun.com

Konten Jatim, Surabaya -

Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun berujar, poin pertama yang menjadi dasar seseorang untuk menjadi orang yang berhasil, terutama soal finansial atau materi adalah soal cara untuk mengatur hidupnya.

“Yang nomor satu mendasar adalah kemampuan anda untuk memanage hidup anda,” kata Cak Nun.

“(Kalau pawakan/fisik) itu kan cuma fakta-fakta permukaan, tapi dia tidak menjadi pedoman utama,” tambahnya.

Baca Juga: Anak Haji Lulung Dicopot Jabatannya dari PPP, Diduga Gegara Dukung Anies

Sementara terkait singgungan soal kondisi fisik seseorang, kata Cak Nun, seringkali hanya dilontarkan di lingkungan ringan yang tak perlu dibawa serius.

“Kata pawakan itu hanyamuncul di dalam obrolan humor, ora mungkin di dalam susunan ilmu pengetahuan, ilmu syariat, hukum dagang, itu nggak ada kata pawakan,” pungkasnya.

Cak Nun menyebut ciri fisik seseorang tak bisa dijadikan sebagai ukuran untuk menentukan kondisi finansialnya. Apalagi, kata Cak Nun, keberhasilan seseorang dalam mencukupi kebutuhan ekonomi diukur dari banyak hal.

Baca Juga: Ingin Usung Erick Thohir sebagai Cawapres, PAN: Perlu Persetujuan KIB

Hal itu disampaikan oleh Cak Nun usai mendapat pertanyaan soal adanya perbedaan ras dan etnis seseorang. Konon, etnis China dianggap mudah berhasil dalam hal finansial.

“Saya kira pawakan itu tidak bisa dijadikan sebagai pedoman, itu indikator luar yang sangat lemah,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube CakNun.com, Selasa (24/1/2023).

Baca Juga: Ingin Usung Erick Thohir sebagai Cawapres, PAN: Perlu Persetujuan KIB

Dalam diri seseorang, lanjut Cak Nun, dikenal adanya watak, kepribadian, dan yang lain. Bukan fisik, Cak Nun menyebut potensi seseorang justru dilihat berdasarkan kepribadiannya.

“Ada yang memang secara genetika dia memang turun temurun terbiasa di keluarganya berdagang sehingga menjadi orang kaya, tapi itu semua bukan pedoman inti dari kehidupan,” ujarnya.

“Sebab setelah watak, setelah watak, bakat ada nasib juga, dan nasib ini kan yang paling misterius, yang tidak bisa dirumuskan, jadi ada orang yang wajahnya juga tidak pawakan pengusaha tapi dia punya hasil baik,” sambungnya.

Cak Nun lantas memberi contoh kasus yang serupa dengan penuturannya. Jauh dari fisik, seseorang yang memang dibekali dengan kepribadian mumpuni dan nasib yang baik, ia bisa berhasil.

Baca Juga: Semangat Konsolidasi, PPP Yakin Dapat Banyak Kursi DPR

“Ketika dia ada inflasi rupiah, dia nyimpen dollar, dalam waktu dua minggu dollarnya naik sampai 15 ribu, jadi dia tiba2 menjadi sangat kaya dan pelan-pelan jadi konglomerat, kalau dilihat dari wajahnya ya nggak pawakan juga,” beber Cak Nun.